Dalam konteks pengukuran elektrik, baik akurasi maupun presisi adalah konsep penting yang menggambarkan kualitas dari hasil pengukuran. Namun, keduanya memiliki makna yang berbeda:
- Akurasi:
- Akurasi mengacu pada seberapa dekat nilai pengukuran dengan nilai yang sebenarnya atau nilai yang diterima secara umum.
- Akurasi mengukur kesesuaian hasil pengukuran dengan standar atau nilai yang diterima sebagai benar.
- Dalam pengukuran elektrik, akurasi akan menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya dari parameter listrik yang diukur, seperti tegangan, arus, atau resistansi.
- Akurasi sering diungkapkan dalam bentuk persentase kesalahan relatif terhadap nilai yang sebenarnya atau dalam satuan yang sesuai dengan besaran yang diukur (misalnya, volt atau ampere).
- Presisi:
- Presisi mengacu pada tingkat konsistensi atau pengulangan hasil pengukuran yang diperoleh ketika pengukuran dilakukan beberapa kali.
- Presisi mengukur seberapa dekat atau seberapa konsisten hasil pengukuran ketika dilakukan dalam kondisi yang sama.
- Dalam pengukuran elektrik, presisi akan menunjukkan seberapa konsisten alat pengukur dalam memberikan hasil yang sama ketika pengukuran dilakukan berulang kali di bawah kondisi yang sama.
- Presisi sering diungkapkan dalam bentuk deviasi standar, variabilitas, atau rentang dari hasil pengukuran.
Dalam konteks praktis, akurasi dan presisi sering kali diinginkan bersama-sama dalam pengukuran. Sebuah alat pengukur yang akurat akan memberikan hasil yang mendekati nilai yang sebenarnya, sedangkan alat yang presisi akan memberikan hasil yang konsisten ketika pengukuran dilakukan berulang kali. Kombinasi dari keduanya akan menghasilkan hasil pengukuran yang dapat diandalkan dan akurat secara konsisten.